English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified





Category: 0 komentar

Mandalawangi

Mandalawangi,
Letih dan lelah membalut sekujur tubuh
Setelah berjalan mendaki untuk dapat berjumpa denganmu,
Mandalawangi,
Keramahanmu menghiangkan segala penat kubawa
Dinginmu dapat mencairkan kebekuan di hatiku
Heningmu dapat menyemarakan kesunyian di jiwa
Mandalawangi
Diantara rumpu-rumput yang tumbuh di lembahmu
Diantara keabadian tumbuhnya edelweis di dirimu
Diantara titik-titik embun pagi yang menyapamu
Diantara balutan halimun dalam tidurmu
Diantara sinar mentari pagi yang membangunkanmu
Kau selalu menyambut ramah kami yang berkunjung
Mandalawangi
Dalam kebekuan dan kesunyian dirimu
Kau selalu memberikan kedamaian dalam hatiku
Karena kau berikan cintatanpa ada dusta
Hinga kumenyendiri akan kecilnya diriku dihadapan tuhan
Oleh. Harley B. Sastha
Alun-alun mandalawangi 2006

Category: 0 komentar

Sekilas Tentang Jawa Barat

Jawa Barat atau dikenal dengan sebutan dengan tanah pasundan merupakan sebuah wilayah yang dikaruniai panorama alam yang sangat mempesona. Begitu terpesonanya dengan keindahan tanah pasundan sampai-sampai seorang pastur berkebangsaan belanda, Brouwer, pernah mengatakan” Tuhan menciptakan bumi pasundan dengan tersenyum”. Tidak berlebihan rasanya jika anda melihat dan mencoba bertualang menjelajahi setiap jengkal tanah pasundan. Pesona alam, adat istiadat, kesenian dan budaya merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan .
Secara geografis, kondisi alam Jawa Barat terbagi menjadi dua bagian, yaitu kawasan pantai dan kawasan pegunungan. Kawasan pantai terletak di bagian utara yang merupakan dataran rendah dan iklim pantai panas, sedangkan kawasan pegunungan meliputi sebagian besar bagian tengah dan selatan yang berudara sejuk dan memiliki kawasan pertanian yang subur. Pada kawasan pegunungan itu, terdapat beberapa gunung vulkanis yang sebagian di antaranya terletak di sekitar bandung, ibukota provinsi jawa barat.
Masyarakat Jawa Barat yang dikenal sebagai orang sunda, sebagian bekerja sebagai petani dan tinggal di daerah pertanian di lembah-lembah pegunungan yang subur menghijau. Jika anda kepengen tahu lebih jauh tentang Jawa Barat Klik Disini

Category: 0 komentar

KODE ETIK PECINTA ALAM

KODE ETIK PECINTA ALAM
Pecinta Alam Indonesia sadar bahwa alam beserta isinya adalah ciptaan Tuhan Yang Maha Esa Pecinta Alam Indonesia adalah (sebagian) bagian dari masyarakat Indonesia sadar akan tanggung jawab kepada Tuhan, Bangsa, dan Tanah Air Pecinta Alam Indonesia sadar bahwa Pecinta Alam adalah sebagian dari makhluk yang mencintai alam sebagai anugerah Yang Maha Kuasa Sesuai dengan hakekat diatas, kami dengan kesadaran menyatakan :
1. Mengabdi kepada Tuhan Yang Maha Esa

2. Memelihara alam beserta isinya serta menggunakan sumber alam sesuai dengan kebutuhannya.

3. Mengabdi kepada Bangsa dan Tanah air.

4. Menghormati Tata Kehidupan yang berlaku pada masyarakat sekitar serta menghargai manusia dan kerabatnya.

5. Berusaha mempererat tali persaudaraan antara Pecinta Alam sesuai dengan Azas Pecinta Alam.

6. Berusaha saling membantu serta menghargai dalam pelaksanaan pengabdian terhadap Tuhan, Bangsa dan Tanah air.

7. Selesai.
Disyahkan bersama dalam
Gladian Nasional ke-4
Ujung Pandang, 1974

Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Dalam Kegiatan Alam Terbuka

I. PENDAHULUAN
Kegiatan Alam Terbuka (KAT) adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan di lokasi yang masih alami baik berupa hutan, perbukitan, pantai dll. Kegiatan di alam terbuka saat ini banyak dilakukan oleh masyarakat sebagai salah satu alternatif wisata, kegiatan pendidikan dan bahkan penelitian. Selain untuk tujuan-tujuan tersebut, kegiatan ini juga bermanfaat untuk mengenal Kebesaran Illahi melalui keajaiban alam yang merupakan ciptaan-Nya berupa berbagai keneragaman hayati yang sangat beraneka ragam yang masing-masing memiliki keunikan tersendiri.
Namun dalam pelaksanaanya, kegiatan ini ternyata memiliki resiko yang cukup tinggi. Karena tidak seperti kegiatan wisata lainnya yang didukung oleh fasilitas yang menunjang keselamatan pelaku atau pengunjung, Kegiatan Alam Terbuka justru sangat rentan terjadinya kecelakaan karena memang kegiatan ini dilaksanakan ditempat yang masih alami seperti kondisi perbukitan terjal, jurang, aliran sungai yang deras, dan kondisi alam lainnya yang berpotensi menimbulkan bahaya dan juga mempersulit upaya penyelamatan bagi korban atau penderita.
Meskipun bukan suatu hal yang diharapkan, kecelakaan (accident) memerlukan langkah antisipatif yang diantaranya dengan mengetahui atau mendiagnosa penyakit maupun akibat kecelakaan, penanganan terhadap korban dan evakuasi korban bila diperlukan. Hal ini memerlukan pengetahuan agar korban tidak mengalami resiko cidera yang lebih besar.
II. DEFINISI
Pertolongan Pertama (PP) adalah perawatan pertama yang diberikan kepada orang yang mendapat kecelakaan atau sakit yang tiba-tiba datang sebelum mendapatkan pertolongan dari tenaga medis. Ini berarti:
1. Pertolongan Pertama harus diberikan secara cepat walaupun perawatan selanjutnya tertunda.
2. Pertolongan Pertama harus tepat sehingga akan meringankan sakit korban bukan menambah sakit korban.
III. DASAR-DASAR PERTOLONGAN PERTAMA
Pertolongan Pertama merupakan tindakan pertolongan yang diberikan terhadap korban dengan tujuan mencegah keadaan bertambah buruk sebelum si korban mendapatkan perawatan dari tenaga medis resmi. Jadi tindakan Pertolongan Pertama (PP) ini bukanlah tindakan pengobatan sesungguhnya dari suatu diagnosa penyakit agar si penderita sembuh dari penyakit yang dialami. Pertolongan Pertama biasanya diberikan oleh orang-orang disekitar korban yang diantaranya akan menghubungi petugas kesehatan terdekat. Pertolongan ini harus diberikan secara cepat dan tepat sebab penanganan yang salah dapat berakibat buruk, cacat tubuh bahkan kematian.
Namun sebelum kita memasuki pembahasan kearah penanggulangan atau pengobatan terhadap luka, akan lebih baik kita berbicara dulu mengenai pencegahan terhadap suatu kecelakaan (accident), terutama dalam kegiatan di alam bebas. Selain itu harus kita garis bawahi bahwa situasi dalam berkegiatan sering memerlukan bukan sekedar pengetahuan kita tentang pengobatan, namun lebih kepada pemahaman kita akan prinsip-prinsip pertolongan terhadap korban. Sekedar contoh, beberapa peralatan yang disebutkan dalam materi ini kemungkinan tidak selalu ada pada setiap kegiatan, aka kita dituntut kreatif dan mampu menguasai setiap keadaan.
a. Prinsip Dasar
Adapun prinsip-prinsip dasar dalam menangani suatu keadaan darurat tersebut diantaranya:
1. Pastikan Anda bukan menjadi korban berikutnya. Seringkali kita lengah atau kurang berfikir panjang bila kita menjumpai suatu kecelakaan. Sebelum kita menolong korban, periksa dulu apakah tempat tersebut sudah aman atau masih dalam bahaya.
2. Pakailah metode atau cara pertolongan yang cepat, mudah dan efesien. Hindarkan sikap sok pahlawan. Pergunakanlah sumberdaya yang ada baik alat, manusia maupun sarana pendukung lainnya. Bila Anda bekerja dalam tim, buatlah perencanaan yang matang dan dipahami oleh seluruh anggota.
3. Biasakan membuat cataan tentang usaha-usaha pertolongan yang telah Anda lakukan, identitas korban, tempat dan waktu kejadian, dsb. Catatan ini berguna bila penderita mendapat rujukan atau pertolongan tambahan oleh pihak lain.
b. Sistematika Pertolongan Pertama
Secara umum urutan Pertolongan Pertama pada korban kecelakaan adalah :
1. Jangan Panik
Berlakulah cekatan tetapi tetap tenang. Apabila kecelakaan bersifat massal, korban-korban yang mendapat luka ringan dapat dikerahkan untuk membantu dan pertolongan diutamakan diberikan kepada korban yang menderita luka yang paling parah tapi masih mungkin untuk ditolong.
2. Jauhkan atau hindarkan korban dari kecelakaan berikutnya.
Pentingnya menjauhkan dari sumber kecelakaannya adalah untuk mencegah terjadinya kecelakan ulang yang akan memperberat kondisi korban. Keuntungan lainnya adalah penolong dapat memberikan pertolongan dengan tenang dan dapat lebih mengkonsentrasikan perhatiannya pada kondisi korban yang ditolongnya. Kerugian bila dilakukan secara tergesa-gesa yaitu dapat membahayakan atau memperparah kondisi korban.
3. Perhatikan pernafasan dan denyut jantung korban.
Bila pernafasan penderita berhenti segera kerjakan pernafasan bantuan.
1. Pendarahan.
Pendarahan yang keluar pembuluh darah besar dapat membawa kematian dalam waktu 3-5 menit. Dengan menggunakan saputangan atau kain yang bersih tekan tempat pendarahan kuat-kuat kemudian ikatlah saputangan tadi dengan dasi, baju, ikat pinggang, atau apapun juga agar saputangan tersebut menekan luka-luka itu. Kalau lokasi luka memungkinkan, letakkan bagian pendarahan lebih tinggi dari bagian tubuh.
5. Perhatikan tanda-tanda shock.
Korban-korban ditelentangkan dengan bagian kepala lebih rendah dari letak anggota tubuh yang lain. Apabila korban muntah-muntah dalm keadaan setengah sadar, baringankan telungkup dengan letak kepala lebih rendah dari bagian tubuh yang lainnya. Cara ini juga dilakukan untuk korban-korban yang dikhawatirkan akan tersedak muntahan, darah, atau air dalam paru-parunya. Apabila penderita mengalami cidera di dada dan penderita sesak nafas (tapi masih sadar) letakkan dalam posisi setengah duduk.
6. Jangan memindahkan korban secara terburu-buru.
Korban tidak boleh dipindahakan dari tempatnya sebelum dapat dipastikan jenis dan keparahan cidera yang dialaminya kecuali bila tempat kecelakaan tidak memungkinkan bagi korban dibiarkan ditempat tersebut. Apabila korban hendak diusung terlebih dahulu pendarahan harus dihentikan serta tulang-tulang yang patah dibidai. Dalam mengusung korban usahakanlah supaya kepala korban tetap terlindung dan perhatikan jangan sampai saluran pernafasannya tersumbat oleh kotoran atau muntahan.
7. Segera transportasikan korban ke sentral pengobatan.
Setelah dilakukan pertolongan pertama pada korban setelah evakuasi korban ke sentral pengobatan, puskesmas atau rumah sakit. Perlu diingat bahwa pertolongan pertama hanyalah sebagai life saving dan mengurangi kecacatan, bukan terapi. Serahkan keputusan tindakan selanjutnya kepada dokter atau tenaga medis yang berkompeten.

IV. KASUS-KASUS KECELAKAAN ATAU GANGGUAN DALAM KEGIATAN ALAM TERBUKA
Berikut adalah kasus-kasus kecelakaan atau gangguan yang sering terjadi dalam kegiatan di alam terbuka berikut gejala dan penanganannya:
a. Pingsan (Syncope/collapse) yaitu hilangnya kesadaran sementara karena otak kekurangan O2, lapar, terlalu banyak mengeluarkan tenaga, dehidrasi (kekurangan cairan tubuh), hiploglikemia, animea.
Gejala
• Perasaan limbung
• Pandangan berkunang-kunang
• Telinga berdenging
• Nafas tidak teratur
• Muka pucat
• Biji mata melebar
• Lemas
• Keringat dingin
• Menguap berlebihan
• Tak respon (beberapa menit)
• Denyut nadi lambat
Penanganan
1. Baringkan korban dalam posisi terlentang
2. Tinggikan tungkai melebihi tinggi jantung
3. Longgarkan pakaian yang mengikat dan hilangkan barang yang menghambat pernafasan
4. Beri udara segar
5. Periksa kemungkinan cedera lain
6. Selimuti korban
7. Korban diistirahatkan beberapa saat
8. Bila tak segera sadar >> periksa nafas dan nadi >> posisi stabil >> Rujuk ke instansi kesehatan
b. Dehidrasi yaitu suatu keadaan dimana tubuh mengalami kekurangan cairan. Hal ini terjadi apabila cairan yang dikeluarkan tubuh melebihi cairan yang masuk. Keluarnya cairan ini biasanya disertai dengan elektrolit (K, Na, Cl, Ca). Dehidrasi disebabkan karena kurang minum dan disertai kehilangan cairan/banyak keringat karena udara terlalu panas atau aktivitas yang terlalu berlebihan.
Gejala dan tanda dehidrasi
Dehidrasi ringan
• Defisit cairan 5% dari berat badan
• Penderita merasa haus
• Denyut nadi lebih dari 90x/menit
Dehidrasi sedang
• Defisit cairan antara 5-10% dari berat badan
• Nadi lebih dari 90x/menit
• Nadi lemah
• Sangat haus
Dehidrasi berat
• Defisit cairan lebih dari 10% dari berat badan
• Hipotensi
• Mata cekung
• Nadi sangat lemah, sampai tak terasa
• Kejang-kejang
Penanganan
1. Mengganti cairan yang hilang dan mengatasi shock
2. mengganti elektrolit yang lemah
3. Mengenal dan mengatasi komplikasi yang ada
4. Memberantas penyebabnya
5. Rutinlah minum jangan tunggu haus
c. Asma yaitu penyempitan/gangguan saluran pernafasan.
Gejala
• Sukar bicara tanpa berhenti, untuk menarik nafas
• Terdengar suara nafas tambahan
• Otot Bantu nafas terlihat menonjol (dileher)
• Irama nafas tidak teratur
• Terjadinya perubahan warna kulit (merah/pucat/kebiruan/sianosis)
• Kesadaran menurun (gelisah/meracau)
Penanganan
1. Tenangkan korban
2. Bawa ketempat yang luas dan sejuk
3. Posisikan ½ duduk
4. Atur nafas
5. Beri oksigen (bantu) bila diperlukan
d. Pusing/Vertigo/Nyeri Kepala yaitu sakit kepala yang disebabkan oleh kelelahan, kelaparan, gangguan kesehatan dll.
Gejala
• Kepala terasa nyeri/berdenyut
• Kehilangan keseimbangan tubuh
• Lemas
Penanganan
1. Istirahatkan korban
2. Beri minuman hangat
3. beri obat bila perlu
4. Tangani sesuai penyebab
e. Maag/Mual yaitu gangguan lambung/saluran pencernaan.
Gejala
• Perut terasa nyeri/mual
• Berkeringat dingin
• Lemas
Penanganan
1. Istirahatkan korban dalam posisi duduk ataupun berbaring sesuai kondisi korban
2. Beri minuman hangat (teh/kopi)
3. Jangan beri makan terlalu cepat
f. Lemah jantung yaitu nyeri jantung yang disebabkan oleh sirkulasi darah kejantung terganggu atau terdapat kerusakan pada jantung.
Gejala
• Nyeri di dada
• Penderita memegangi dada sebelah kiri bawah dan sedikit membungkuk
• Kadang sampai tidak merespon terhadap suara
• Denyut nadi tak teraba/lemah
• Gangguan nafas
• Mual, muntah, perasaan tidak enak di lambung
• Kepala terasa ringan
• Lemas
• Kulit berubah pucat/kebiruan
• Keringat berlebihan
Tidak semua nyeri pada dada adalah sakit jantung. Hal itu bisa terjadi karena gangguan pencernaan, stress, tegang.
Penanganan
1. Tenangkan korban
2. Istirahatkan
3. Posisi ½ duduk
4. Buka jalan pernafasan dan atur nafas
5. Longgarkan pakaian dan barang barang yang mengikat pada badan
6. Jangan beri makan/minum terlebih dahulu
7. Jangan biarkan korban sendirian (harus ada orang lain didekatnya)
f. Histeria yaitu sikap berlebih-lebihan yang dibuat-buat (berteriak, berguling-guling) oleh korban; secara kejiwaan mencari perhatian.
Gejala
• Seolah-olah hilang kesadaran
• Sikapnya berlebihan (meraung-raung, berguling-guling di tanah)
• Tidak dapat bergerak/berjalan tanpa sebab yang jelas
Penanganan
1. Tenangkan korban
2. Pisahkan dari keramaian
3. Letakkan di tempat yang tenang
4. Awasi
g. Mimisan yaitu pecahnya pembuluh darah di dalam lubang hidung karena suhu ekstrim (terlalu panas/terlalu dingin)/kelelahan/benturan.
Gejala
• Dari lubang hidung keluar darah dan terasa nyeri
• Korban sulit bernafas dengan hidung karena lubang hidung tersumbat oleh darah
• Kadang disertai pusing
Penanganan
1. Bawa korban ke tempat sejuk/nyaman
2. Tenangkan korban
3. Korban diminta menunduk sambil menekan cuping hidung
4. Diminta bernafas lewat mulut
5. Bersihkan hidung luar dari darah
6. Buka setiap 5/10 menit. Jika masih keluar ulangi tindakan Pertolongan Pertama
h. Kram yaitu otot yang mengejang/kontraksi berlebihan.
Gejala
• Nyeri pada otot
• Kadang disertai bengkak
Penanganan
1. Istirahatkan
2. Posisi nyaman
3. Relaksasi
4. Pijat berlawanan arah dengan kontraksi
i. Memar yaitu pendarahan yang terdi di lapisan bawah kulit akibat dari benturan keras.
Gejala
• Warna kebiruan/merah pada kulit
• Nyeri jika di tekan
• Kadang disertai bengkak
Penanganan
1. Kompres dingin
2. Balut tekan
3. Tinggikan bagian luka
J. Keseleo yaitu pergeseran yang terjadi pada persendian biasanya disertai kram.
Gejala
• Bengkak
• Nyeri bila tekan
• Kebiruan/merah pada derah luka
• Sendi terkunci
• Ada perubahan bentuk pada sendi
Penanganan
1. Korban diposisikan nyaman
2. Kompres es/dingin
3. Balut tekan dengan ikatan 8 untuk mengurangi pergerakan
4. Tinggikan bagian tubuh yang luka
k. Luka yaitu suatu keadaan terputusnya kontinuitas jaringan secara tiba-tiba karena kekerasan/injury.
Gejala
• Terbukanya kulit
• Pendarahan
• Rasa nyeri
Penanganan
1. Bersihkan luka dengan antiseptic (alcohol/boorwater)
2. Tutup luka dengan kasa steril/plester
3. Balut tekan (jika pendarahannya besar)
4. Jika hanya lecet, biarkan terbuka untuk proses pengeringan luka
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menangani luka:
1. Ketika memeriksa luka: adakah benda asing, bila ada:
o Keluarkan tanpa menyinggung luka
o Kasa/balut steril (jangan dengan kapas atau kain berbulu)
o Evakuasi korban ke pusat kesehatan
2. Bekuan darah: bila sudah ada bekuan darah pada suatu luka ini berarti luka mulai menutup. Bekuan tidak boleh dibuang, jika luka akan berdarah lagi.
l. Pendarahan yaitu keluarnya darah dari saluran darah kapan saja, dimana saja, dan waktu apa saja. Penghentian darah dengan cara
1. Tenaga/mekanik, misal menekan, mengikat, menjahit dll
1. Fisika:
• Bila dikompres dingin akan mengecil dan mengurangi pendarahan
• Bila dengan panas akan terjadinya penjedalan dan mengurangi
1. Kimia: Obat-obatan
2. Biokimia: vitamin K
3. Elektrik: diahermik
m. Patah Tulang/fraktur yaitu rusaknya jaringan tulang, secara keseluruhan maupun sebagian
Gejala
• Perubahan bentuk
• Nyeri bila ditekan dan kaku
• Bengkak
• Terdengar/terasa (korban) derikan tulang yang retak/patah
• Ada memar (jika tertutup)
• Terjadi pendarahan (jika terbuka)
Jenisnya
• Terbuka (terlihat jaringan luka)
• Tertutup
Penanganan
1. Tenangkan korban jika sadar
Untuk patah tulang tertutup
1.
1. Periksa Gerakan (apakah bagian tubuh yang luka bias digerakan/diangkat)
Sensasi (respon nyeri)
Sirkulasi (peredaran darah)
1.
1. Ukur bidai disisi yang sehat
2. Pasang kain pengikat bidai melalui sela-sela tubuh bawah
3. Pasang bantalan didaerah patah tulang
4. Pasang bidai meliputi 2 sendi disamping luka
5. Ikat bidai
6. Periksa GSS
Untuk patah tulang terbuka
1.Buat pembalut cincin untuk menstabilkan posisi tulang yang mencuat
2.Tutup tulang dengan kasa steril, plastik, pembalut cincin
3.Ikat dengan ikatan V
4.Untuk selanjutnya ditangani seperti pada patah tulang tertutup

1.
Tujuan Pembidaian
1.
1.
1. Mencegah pergeseran tulang yang patah
2. memberikan istirahat pada anggota badan yang patah
3. mengurangi rasa sakit
4. Mempercepat penyembuhan
n. Luka Bakar yaitu luka yangterjadi akibat sentuhan tubuh dengan benda-benda yang menghasilkan panas (api, air panas, listrik, atau zat-zat yang bersifat membakar)
Penanganan
1. Matikan api dengan memutuskan suplai oksigen
2. Perhatikan keadaan umum penderita
3. Pendinginan
• Membuka pakaian penderita/korban
• Merendam dalam air atau air mengalir selama 20 atau 30 menit. Untuk daerah wajah, cukup dikompres air
1. Mencegah infeksi
o Luka ditutup dengan perban atau kain bersih kering yang tak dapat melekat pada luka
o Penderita dikerudungi kain putih
o Luka jangan diberi zat yang tak larut dalam air seperti mentega, kecap dll
2. Pemberian sedative/morfin 10 mg im diberikan dalam 24 jam sampai 48 jam pertama
3. Bila luka bakar luas penderita diKuasakan
4. Transportasi kefasilitasan yang lebih lengkap sebaiknya dilakukan dalam satu jam bila tidak memungkinkan masih bisa dilakukan dalam 24-48 jam pertama dengan pengawasan ketat selama perjalanan.
5. Khusus untuk luka bakar daerah wajah, posisi kepala harus lebih tinggi dari tubuh.
o. Hipotermia yaitu suhu tubuh menurun karena lingkungan yang dingin
Gejala
• Menggigil/gemetar
• Perasaan melayang
• Nafas cepat, nadi lambat
• Pandangan terganggu
• Reaksi manik mata terhadap rangsangan cahaya lambat
Penanganan
1. Bawa korban ketempat hangat
2. Jaga jalan nafas tetap lancar
3. Beri minuman hangat dan selimut
4. Jaga agar tetap sadar
5. Setelah keluar dari ruangan, diminta banyak bergerak (jika masih kedinginan)
p. Keracunan makanan atau minuman
Gejala
• Mual, muntah
• Keringat dingin
• Wajah pucat/kebiruan
Penanganan
1. Bawa ke tempat teduh dan segar
2. Korban diminta muntah
3. Diberi norit
4. Istirahatkan
5. Jangan diberi air minum sampai kondisinya lebih baik
q. Gigitan binatang gigitan binatang dan sengatan, biasanya merupakan alat dari binatang tersebut untuk mempertahankan diri dari lingkungan atau sesuatu yang mengancam keselamatan jiwanya. Gigitan binatang terbagi menjadi dua jenis; yang berbisa (beracun) dan yang tidak memiliki bisa. Pada umumnya resiko infeksi pada gigitan binatang lebih besar daripada luka biasa.
Pertolongan Pertamanya adalah:
• Cucilah bagian yang tergigit dengan air hangat dengan sedikit antiseptik
• Bila pendarahan, segera dirawat dan kemudian dibalut
Ada beberapa jenis binatang yang sering menimbulkan ganguan saat melakukan kegiatan di alam terbuka, diantaranya:
1. Gigitan Ular
Tidak semua ular berbisa, akan tetapi hidup penderita/korban tergantung pada ketepatan diagnosa, maka pad keadaan yang meragukan ambillah sikap menganggap ular tersebut berbisa. Sifat bisa/racun ular terbagi menjadi 3, yaitu:

1. Hematotoksin (keracunan dalam)
2. Neurotoksin (bisa/racun menyerang sistem saraf)
3. Histaminik (bisa menyebabkan alergi pada korban)
Nyeri yang sangat dan pembengkakan dapat timbul pada gigitan, penderita dapat pingsan, sukar bernafas dan mungkin disertai muntah. Sikap penolong yaitu menenangkan penderita adalah sangat penting karena rata-rata penderita biasanya takut mati.
Penanganan untuk Pertolongan Pertama:
1. Telentangkan atau baringkan penderita dengan bagian yang tergigit lebih rendah dari jantung.
2. Tenangkan penderita, agar penjalaran bisa ular tidak semakin cepat
3. Cegah penyebaran bias penderita dari daerah gigitan
o Torniquet di bagian proximal daerah gigitan pembengkakan untuk membendung sebagian aliran limfa dan vena, tetapi tidak menghalangi aliran arteri. Torniquet / toniket dikendorkan setiap 15 menit selama + 30 detik
o Letakkan daerah gigitan dari tubuh
o Berikan kompres es
o Usahakan penderita setenang mungkin bila perlu diberikan petidine 50 mg/im untuk menghilangkan rasa nyeri
4. Perawatan luka
o Hindari kontak luka dengan larutan asam Kmn 04, yodium atau benda panas
o Zat anestetik disuntikkan sekitar luka jangan kedalam lukanya, bila perlu pengeluaran ini dibantu dengan pengisapan melalui breastpump sprit atau dengan isapan mulut sebab bisa ular tidak berbahaya bila ditelan (selama tidak ada luka di mulut).
5. Bila memungkinkan, berikan suntikan anti bisa (antifenin)
6. Perbaikan sirkulasi darah
o Kopi pahit pekat
o Kafein nabenzoat 0,5 gr im/iv
o Bila perlu diberikan pula vasakonstriktor
7. Obat-obatan lain
o Ats
o Toksoid tetanus 1 ml
o Antibiotic misalnya: PS 4:1
2. Gigitan Lipan
Ciri-ciri
1. Ada sepasang luka bekas gigitan
2. Sekitar luka bengkak, rasa terbakar, pegal dan sakit biasanya hilang dengan sendirinya setelah 4-5 jam
Penanganan
1. Kompres dengan yang dingin dan cuci dengan obat antiseptik
2. Beri obat pelawan rasa sakit, bila gelisah bawa ke paramedik
3. Gigitan Lintah dan Pacet
Ciri-ciri
1. Pembengkakan, gatal dan kemerah-merahan (lintah)
Penanganan
1. Lepaskan lintah/pacet dengan bantuan air tembakau/air garam
2. Bila ada tanda-tanda reaksi kepekaan, gosok dengan obat atau salep anti gatal
4. Sengatan Lebah/Tawon dan Hewan Penyengat lainnya
Biasanya sengatan ini kurang berbahaya walaupun bengkak, memerah, dan gatal. Namun beberapa sengatan pada waktu yang sama dapat memasukkan racun dalam tubuh korban yang sangat menyakiti.
Perhatian:
• Dalam hal sengatan lebah, pertama cabutlah sengat-sengat itu tapi jangan menggunakan kuku atau pinset, Anda justru akan lebih banyak memasukkan racun kedalam tubuh. Cobalah mengorek sengat itu dengan mata pisau bersih atau dengan mendorongnya ke arah samping
• Balutlah bagian yang tersengat dan basahi dengan larutan garam inggris.
V. EVAKUASI KORBAN
Adalah salah satu tahapan dalam Pertolongan Pertama yaitu untuk memindahkan korban ke lingkungan yng aman dan nyaman untuk mendapatkan pertolongan medis lebih lanjut.
Prinsip Evakuasi
1.
1. Dilakukan jika mutlak perlu
2. Menggunakan teknik yang baik dan benar
3. Penolong harus memiliki kondisi fisik yang prima dan terlatih serta memiliki semangat untuk menyelamatkan korban dari bahaya yang lebih besar atau bahkan kematian
Alat Pengangutan
Dalam melaksanakan proses evakusi korban ada beberapa cara atau alat bantu, namun hal tersebut sangat tergantung pada kondisi yang dihadapi (medan, kondisi korban ketersediaan alat). Ada dua macam alat pengangkutan, yaitu:
1. Manusia
Manusia sebagai pengangkutnya langsung. Peranan dan jumlah pengangkut mempengaruhi cara angkut yang dilaksanakan.
Bila satu orang maka penderita dapat:
• Dipondong : untuk korban ringan dan anak-anak
• Digendong : untuk korban sadar dan tidak terlalu berat serta tidak patah tulang
• Dipapah : untuk korban tanpa luka di bahu atas
• Dipanggul/digendong
• Merayap posisi miring
Bila dua orang maka penderita dapat:
Maka pengangkutnya tergantung cidera penderita tersebut dan diterapkan bila korban tak perlu diangkut berbaring dan tidak boleh untuk mengangkut korban patah tulang leher atau tulang punggung.
• Dipondong : tangan lepas dan tangan berpegangan
• Model membawa balok
• Model membawa kereta
2. Alat bantu
• Tandu permanen
• Tandu darurat
• Kain keras/ponco/jaket lengan panjang
• Tali/webbing
Persiapan
Yang perlu diperhatikan:
1. Kondisi korban memungkinkan untuk dipindah atau tidak berdasarkan penilaian kondisi dari: keadaan respirasi, pendarahan, luka, patah tulang dan gangguan persendian
2. Menyiapkan personil untuk pengawasan pasien selama proses evakuasi
3. Menentukan lintasan evakusi serta tahu arah dan tempat akhir korban diangkut
4. Memilih alat
5. Selama pengangkutan jangan ada bagian tuhuh yang berjuntai atau badan penderita yang tidak daolam posisi benar
VI. FARMAKOLOGI
Farmakologi adalah pengetahuan mengenai obat-obatan. Yang dibahas disini hanya sekedar obat-obatan standar yang sering dibutuhkan dalam Kegiatan Alam Terbuka.
NO Nama Obat Kegunaan
1 CTM Alergi, obat tidur
2 Betadine Antiseptik
3 Povidone Iodine Antiseptik
4 Neo Napacyne Asma, sesak nafas
5 Asma soho Asma,sesak nafas
6 Konidin Batuk
7 Oralit Dehidrasi
8 Entrostop Diare
9 Demacolin Flu, batuk
10 Norit Keracunan
11 Antasida doen Maag
12 Gestamag Maag
13 Kina Malaria
14 Oxycan Memberi tambahan oksigen murni
15 Damaben Mual
16 Feminax Nyeri haid
17 Spasmal Nyeri haid
18 Counterpain Pegal linu
19 Alkohol 70% Pembersih luka/antiseptic
20 Rivanol Pembersih luka/antiseptic
21 Chloroetil (obat semprot luar) Pengurang rasa sakit
22 Pendix Pengurang rasa sakit
23 Antalgin Pengurang rasa sakit, pusing
24 Paracetamol Penurun panas
25 Papaverin Sakit perut
26 Vitamin C Sariawan
27 Dexametason Sesak nafas
Sumber : Materi Latihan PP Ospek. KSR PMI Unit UNSOED Purwokerto.2006
VII. PENUTUP
Pertolongan Pertama adalah sebagai suatu tindakan antisipatif dalam keadaan darurat namun memiliki dampak yang sangat besar bagi penderita atau korban. Kesalahan diagnosa dan penanganan dapat mendatangkan bahaya yang lebih besar, cacat bahkan kematian. Satu hal yang perlu diingat adalah Pertolongan Pertama merupakan tindakan pertolongan yang diberikan terhadap korban dengan tujuan mencegah keadaan bertambah buruk sebelum si korban mendapatkan perawatan dari tenaga medis resmi. Jadi tindakan Pertolongan Pertama (PP) ini bukanlah tindakan pengobatan sesungguhnya dari suatu diagnosa penyakit agar si penderita sembuh dari penyakit yang dialami. Serahkan penanganan selanjutnya (bila diperlukan) pada dokter atau tenaga medis yang berkompeten.

Category: 0 komentar

Pendakian Pertama PASCA ke Gunung Ciremai

Pada awal tahun baru tahun 2006 akhir tahun 2005 PASCA mengadakan Ekspedisi ke gunung ciremai dengan ketinggian ±3078 MDPL yaitu merupakan syarat penuh untuk mendapatkan pakaian dinas lapangan PASCA (PDL), Kartu Tanda Angota, serta Syal. Kami berangkat dari bascamp PASCA bersamaan dengan pelantikan PRAMUKA, PMR dan PASKIBRA yang ada di sekolah. PASCA memberangkatan anggotanya sebanyak 11 anggota dan 2 pembina PASCA diantaranya yaitu :
Ketua
Ridwan (Dholop)
Wakil Ketua
Fatchul Mubin (patcul)
Bendahara
Dwijo Sumantri (Bejo)
Sekertaris
Munawir Sajali (Awing)
Komarudin (Komeng)
Agus Sumantri
Muawan Bisri (Cilus Mandalwangi)
Nuriman (Doyox)
M. Cholid (Cholid Ambarawa)
Hasan Sobari (Ma’ung)
Abd. Rozak
Pembina PASCA dari KPA ALAS
Solex
Bihul
Inilah nama anggota PASCA yang melakukan Ekspedisi ke gunung Ciremai, sekaligus mereka menjadi PIONIR Pecinta Alam SMK PONPES Cadangpinggan. Kami tidak langsung menuju ke lokasi pendakian karena harus mengantarkan anak-anak PRAMUKA, PMR, dan PASKIBRA pelantikan di salah satu bumi perkemahan di kuningan. Setelah mengantarkan teman-teman akhirnya kami pun sampai di kaki gunung ciremai yaitu di pos masuk jalur pendakian palutungan ±1.070 MDPL. Kami sampai di pos pendakian palutungan sekitar jam 3 sere, kami pun tidak menunggu lama dan langsung mendaki dengan penuh rasa semangat. Tapak demi tapak, langkah demi langkah kami lalui dan akirnya sampai di pos pertama yaitu Cigowong Girang disini kami melepas lelah sejenak sambil mengambil persedian air minum. Tidak dapat diprediksi memang, hujan pun mengguyur kami tiba-tiba. Akhirnya kami disuruh Pembina untuk memakai ponco atau jas hujan dan melanjutkan pendakian kembali menuju ke pos berikutnya, akhirnya kami pun sampai di pos Kuta. Setelah istirahat sejenak kami pun mulai bergegas karena dilangit ciremai matahari sudah tidak kelihatan oleh dedaunan. Maka kami pun memutuskan siapa yang menjadi petunjuk jalan, karena tidak ada yang mau menajdi petunjuk arah Pembina pun memutuskan dan bertanya “siapa yang sudah pernah mendaki ciremai?” semuanya pada diam dan ada 1 anggota yang sudah pernah mendaki namanya Muawan Bisri “katanya dia belum pernah mendaki lewat jalur palutungan Cuma waktu turun dia sudah pernah, walaupun sama-sama melewatu jalur yang sama, namanya juga baru pertama kali dia agak segan untuk menerimanya jadi petunjuk jalan, terus ada satu anak yang di suruh muawan bisri yaitu Hasan Sobari dia lah yang jadi petunjuk jalan dan Muawan Bisri mengontrol dari barisan belakang anggota PASCA”. Setalah berapa lama melakukan perjalannan kami pun dibingungkan oleh jalur pendakian yang bercabang kanan dan kiri. Kami pun berdiskusi sejenak untuk memilih jalur mana yang akan di lalui. Muawan Bisri diam saja tidak ikut dalam diskusi karena sibuk membenahi bawaannya. Mereka pun akhirnya sepakat memih jalur sebelah kiri yang benar-benar sudah ditutup oleh ranting-ranting kecil. Ada satu anggota yang menanyakan kepada Pembina tapi diam saja (diam bukan berarti tidak tahu tapi Pembina hanya diam menguji sampai mana kekompakan tim saat tersesat) serta bertanya kepada Muawan Bisri yang sudah pernah melalui jalur itu, dia (bac.Muwan Bisri) tidak mendengarkan apa yang ditanyakan kepadanya dia Cuma jawab IA tanpa menengok ke teman-temanya, karena jawabanya itu lah awal dari ketersesatan anggota PASCA dijalur palutungan. Kami masuk kedalam hutan lebih dalam lagi jauh dari jalur semula, kami sudah merasakannya itu sejak pertengahan perjalanan yang sebenarnya kata muawan “Jalur pendakian palutungan tidak seburuk itu” dan sampailah diujung kelelahan karena dari tadi tidak menemukan pos yang dituju yaitu pos Paguyangan Badak, salah satu dari anggota kami coba bergiliran sama sobari jadi petunjuk jalan, pada saat temen kami berada di barisan paling depan dan menyalakan senter dia melihat sebuah gapura tua yang bertuliskan “Selamat datang ya ahli kubur” yang berarti selamat datang untuk pejiarah makam itu. Tidak diduga ternyata kami sudah sampai di dalam area pemakaman tua yang nisannya Cuma batu dan di sekelilingnya bebatuan pualam. Sepontan kamipun hendak lari dan Pembina menghadangi kami dari arah belakang supaya kami merembukan kembali keputusan untuk kembali ke jalur persimpangan yang tadi ditutup. Maka kami pun memutuskan untuk kembali ke jalur semula dan petunjuk jalanpun muawan. Akhirnya sampai juga pada persimpangan yang tadi ditutup, baru berjalan sejenak kami sudah samapi di pos Paguyangan Badak. Kami disini melepas lelah dan letih serta membuka bawaan masing-masing. Pembina memutuskan untuk membuat tenda di pos ini, tugas pun berbeda-beda ada yang mendirikan tenda, mencari ranting kering, dan tidak lupa memasak air dan nasi. Setelah kegiatan sudah dilakukan kami pun tidur kebawa alam mimpi masing-masing dan ada juga yang masih bercerita mengenai masalah tersesat tadi. Pagi pun menyapa kami sang surya pun sudah menyambut dan siap mengantarkan kami ke puncak ciremai, setelah sarapan, dan packing eiiiiiiiiiiiit kami pun tidak lupa membawa sampah bekas makanan yang kami makan. Kami pun melewati pos demi pos yaitu Arban, Tanjakan Asoy, Pesanggrahan, Sanghyang Ropoh, dan akhirnya kami pun tiba di bahaw pos gua wallet. Padas aat kami mendaki menuju goa wallet satu anggota kami ada yang terjatuh namanya fatchul mubin, kami semu pada panik dan alhamdullah dia pun tidak apa-apa. Dan kami pun memutuskan beristirahat di atas gua wallet serta mengambil persediaan air minum di mata air gua wallet. Tidak berapa lama kabutpun menghampiri kami jarak pandang Cuma 50CM-100CM kami pun diintruksikan oleh Pembina untuk tidak bergerak dari tempat semula, supaya tidak ada hal-hal terjadi yang tidak di inginkan. Kabut pun berlalu maka kami pun melajutkan pendakian ke puncak yang tertinggi di Jawa Barat itu. Kami pun sampai di puncak dan kami di sana melepas lelah, menikmati indahnya kawah, dan foto-foto. Kami pun sempat kecewa karena kami berada di puncak Cuma berapa menit karena cuaca yang tidak memungkinkan. Kami semua bergegas meninggalkan kawah dan turun dengan harapan selamat. Dalam perjalanan hendak turun melalui jalur yang berbeda yaitu jalur cibunar-linggarjati ada 2 anggota yaitu muawan bisri dan dwijo sumantri yang tertinggal karena terjebak kabut sehingga tidak bisa melihat dalam jarak 20cm, ceritanya “ mereka Cuma bias merangkak pada tepian kawah yang berjarak 50cm dari bibir kawah dan terus bergandengan dengan dalih selamat sampai tujuan” ternyata anggota lain tidak melihat kalau ada anggotanya yang terlihat dan Pembina pun memutuksan untuk istirahat karena tidak baik melanjutkan perjalanan di bibir kawah pada saat kabut datang. Pembina pun mengecek anggota pasca ternyata ada yang tidak ada, sepontan Pembina pun meneriakan nama 2 anggota tersebut dan diikuti oleh anggota pasca lainnya. Alamdullilah kami kumpul lagi dan melanjutkan perjalanan, kami pun melintasi pos pengasinan, sangga buana 2, sangga buana 1, batu lingga, tanjakan bapatere, tanjakan seruni, pangalap, kuburan kuda, condang amis, dan kami pun memutuskan istirahat lama di pos leuweung datar. Lama kami istirahat di pos ini dan akhirnya kami memutusan untuk meneruskan perjalanan ke pos selanjutnya yaitu pos cibunar-lianggarjati, pos ini dimanfaatkan oleh pendaki sebagai temapet mendirikan tenda untuk bermalam, selain tempatnya yang luas dan bisa di pakai untuk berkemah serta pos ini juga ada warung-warung yang menjual makanan siap saja yang tentunya masih hangat. Dan sampai sudah kami di pos ini Pembina kami pun sudah menunggu dari tadi sore yang mendapatkan kabar dari Pembina kami yang sudah sampai tempat dari tadi bahwa kami tersesat dan akhirnya kami di sambut dengan ucapan selamat kalian sudah sah menjadi anggota PASCA dan berhak memakai aksesoris PASCA. Sekian perjalanan pendakian PASCA yang pertama kali.
Terimakasih Kepada:
K.P.A ALAS
K.P.A ZAPALA
Dan seluruh Pembina yang membantu dalam berdirinya PASCA
Yang kami ingat dalam pendakian adalah “jangan bawa apa-apa selain gambar dan jangan bakar apa-apa selain sampah”.

Category: 0 komentar

Kemana Alamku

Mana alamku? Inilah sebuah pertanyaan yang terus ada dalam pikiranku. Entah sampai kapan pertanyaan itu terjawab, yang jelas mungkinkah dia “alamku” kembali?. Benaku melayang akan indahnya nusantara, tapi semuanya akan apa yang aku lihat oleh mataku sendiri. Mungkin aku tidak pantas mengomentari dan mengkritisi alamku sendiri, karena aku sadar aku belum bisa memberikan timbal balik apa yang telah di berikan oleh alamku. Namun aku patut kehilangan atas nusantara tempo dulu yang indah, hijau, sejuk, bersih, air mengalir dengan jernih, serta penuh dengan nyanyian burung di atas dahan pohon yang rindang.
Ini salah siapa ini dosa siapa aku tidak tahu, yang jelas ini adalah urusan perut dan urusan keberlangsungan hidup. Mereka yang melakukan pembalakan liar sebenarnya mempunyai naluri keINDONESIAan yang telah mengakar di diri mereka, namun semuanya itu akan hilang jika perut sudah berkata yaitu melakukan yang semestinya tidak mereka lakukan pada alamnya tercinta ini yang telah memberikan tempat dimana ia dilahirkan. Seandainya saja mereka berpikir pembalakan liar itu akan mengancam populasi yang ada di dalamnya serta suatu saat nanti anak cucunya mau melihat indahnya alam yang katanya sebagai paru-paru dunia tapi mereka cuma mendengarkan cerita dan dongeng tidur belaka. Jangan samapi anak-anak kita hanya mendengarkan indonesia dengan alamnya yang indah dari mesin sejarah yang terpasang dimusium, seperti penggalan lirik lagu slank yang berjudul intro Indonesia dalam album Virus” INDONESIA= INdah sekali DOngeng tidurku NEnek yang bercerita SIApapun percaya”. Lagu ini adalah bukan sekedar lagu belaka yang dikarang dan dinyanyikan terus diedarkan kemasyarakat namun dalam penggalan lirik ini bahwa slank mengajak kita untuk sadar dan bangun, sadar dan bangun untuk apa?, yaitu sadar untuk tidak lagi memanfaatkan alam dengan berlebihan serta bangun kalu indonesia itu penuh akan kekayaan alam yang patut dijaga kelestariannya.
Kembali ke masalah alamku, mungkin tidak semua alamku hilang dan rusak. Masih banyak alam indonesia yang terjaga dan terawat dengan keindahaan dan kebersihannya membuat indonesia sebagai salah satu tujuan berlibur oleh turis-turis yang mancanrgara maupun lokal sendiri. Tapi belakangan ini di tempatku berada tidak ada keindahan hamparan pepohonan yang rindang, hanya ada hamparan tanah kosong bekas pembakaran lahan. Mungkin mereka pikir cara ini adalah cara yang praktis untuk membuat lahan perkebunan tapi sebaliknya sereka merusak dan hasil dari pembakaran itu menghasilkan asap yang akan jadi polusi udara.
Mudah-mudahan alamku akan kembali dengan penuh keindahan, hijau, air mengalir dengan jernih dan menjadi paru-paru dunia selamanya. Kalu bukan kita yang menjaga nusantara ini siapa lagi. Jadi jangan coba-coba untuk merusak alam dan lingkungan.

Category: 0 komentar

Kartu Tanda Anggota PASCA



buat para anggota PASCA yang alumni maupun yang masih aktif, kalau mau bikin kartu tanda anggota kami siap untuk membuat kartu anggota kalian. bagi yang mau perpanjang pun bisa. tapi buat yang sudah punya KTA tidak di anjurkan untuk memilikinya, KTA yang lama juga masih bisa di gunakan selama masih aktif masa berlakunya. anda juga bisa bergabung di grup FB pasca atua meng ADD PASCA SMK CADANGPINGGAN sebagai teman anda. data diri anda kirim melalui pesan di FB pasca atau gabung di grup PASCA klik disini untuk bergabung . bisa juga kirim lewat surat : A/N MUAWAN BISRI ALAMAT : Jl. Komplek Transito Lorong BANK N0.03 RT/RW:07/03 Kel. Rawasari Kec. Kota Baru Jambi-36000

Category: 0 komentar

SEJARAH SINGKAT PASCA SMK PON-PES CADANGPINGGAN

Sejarah Pecinta Alam yang ada di SMK PON-PES Cadangpinggan didirikan pada tanggal 07 Juli 2005. Pada awalnya anggota Pecinta Alam yang ada di SMK PON-PES Cadangpinggan adalah sekumpulan siswa-siswa yang gemar petualang dan menyukai akan lingkungan alam semseta serta jenuh akan situasi didalam sekolah yang tanpa ada aktifitas Ekstra Kurikuler satu pun kami pun menyadari akan keadaan itu karena SMK PONPES CADANGPINGGAN sendiri baru berdiri. Pada saat itu siswa SMK PONPES CADANGPINGGAN berencana mengikuti pelatihan Pecinta Alam di sekolah. Nama Pecinta Alam sendiri pun masih dalam perembukan mana yang pantas untuk Pecinta Alam yang ada di sekolah ini, akhirnya kami menamakan PANCA ( Pecinta Alam Negri Cadangpinggan) untuk nama P.A ( Pecinta Alam )sekolah ini, namun seiring berjalannya waktu kami seluruh anggota PANCA merubahnya dari nama PANCA menjadi PASCA, bahkan lahirnya PASCA sendiri lebih dulu dari pada OSIS. Kami pun mengikuti Pelantikan Pendidikan Latihan Dasar untuk yang pertama kalinya yaitu di lembang bandung pada tanggal 4-7 juli 2005 dengan format anggota awal yaitu Komarudin ”komeng”, Nuriman ”doyenk”, Moh. Cholid, Ridwan ”dolop”, Dwijo Sumantri ”Bejo”, Muawan Bisri “ciloez”, Agus Sumantri “boy”, Abd. Rozak, Hasan Sobari, Munawir Sajali “awink”, Fatchul Mubin, Karnoto, dan Ruston Nawawi. Tidak begitu lama Karnoto dan Ruston Nawawi Mengundurkan diri ruston Nawawi pindah sekolah dan Karnoto sendiri mengundurkan karena ada sesuatu hal yang tidak bisa memungkinkan untuk mengikuti Pelantikan DIKLATSAR. Setelah selesai Pelantikan kami membicarakan kembali tentang nama Pecinta Alam SMK PONPES CADANGPINGGAN. Salah satu dari teman kami mengusulkan bahwa namanya adalah PECINTA ALAM SMK CADANGPINGGAN ”PASCA”.
PASCA SMK PONPES Cadangpinggan didirikan atas Prakarsa Bapak Andi yang saat itu masih menjadi Guru Mekanik Mesin Motor, beliaulah yang memperkenalkan Siswa SMK PON PES Cadangpinggan kepada K.P.A Aktifis Lingkungan Alam Semesta (ALAS). Kedatangan K.P.A ALAS di sambut dengan tangan terbuka oleh pihak sekolah terutama Bapak Jaelani, ST. Pada saat Bapak Andi keluar dari sekolah, terus Bapak Jaelani, ST lah yang melanjutkannya
serta mendampingi perjalanan anak didiknya untuk melakukan perubahan di Sekolah ini yaitu dengan berdirinya sebuah Kegiatan Siswa dalam minat dan bakat yang biasa disebut dengan Ekstra Kurikuler.
Setahun sudah PASCA lahir, walaupun banyak pihak didalam sekolah yang meragukan akan sepak terjang PASCA namun diawal tahun lahirnya itu PASCA membuktikannya bahwa PASCA bisa berdiri dan membuktikan eksistensinya yaitu dengan turut serta mempromosikan nama sekolah SMK PON-PES Cadangpinggan yaitu dengan mendapat peringkat 1 Lomba Lintas Alam tingkat SMU Se- Kabupaten Indramayu pada tanggal 20 September 2006 serta pada saat itu PASCA menjadi Pecinta Alam SMU/sederajat termuda di Kabupaten Indramayu yang mampuh mendapatkan tropi Bupati. PASCA juga menjadi peserta bakti sosial yaitu sapu bersih sampah di Gunung Ciremai.
PASCA SMK PON-PES Cadangpinggan memiliki keyakinan bahwa “Tuhan bersama orang-orang pemberani”, dengan keyakinan tersebut diharapkan akan terlahirnya anggota-anggota P.A (Pencinta Alam) yang handal, mandiri, siap menjadi salah satu Ekstra Kurikuler yang teladan di sekolah dan diluar sekolah serta peduli akan lingkungan alam sekitar. Semoga……….!

Category: 0 komentar

Hari Air Sedunia

Seluruh dunia telah memperingati akan hari itu tidak terkecuali negara tercinta Indonesia pun mempringati hari yang sangat penting itu, bahkan kalau tidak ada halangan acara memperingatinya akan di adakan di Bali dengan menggandeng musisi Ternama Indonesia dan musisi luar negri, mudah-mudahan masyarakat bisa menghargai pentingnya air dalam berlangsungnya kehidupan di muka bumi ini. Mungkin sebagian orang termasuk aku bertabya-tanya kenapa harus bersama musisi memperomosikan arti pentingnya air? Menurt sebagian orang memperomosikan atau sejenisnya dengan menggandeng musisi dengan melakukan konser itu merupakan suatu cara yang efektif untuk membuat sebagian masyarakat sadar, bukan sekedar acara seremonial bahkan terkesan hura-hura akan tetapi dengan acara seperti itu masyarakat akan sedikit mengerti inti dari acar tersebut. Dengan terkumpulnya masyarakat yang datang di acara tersebut yang didominasi anak-anak muda mungkin bisa sedikit mengenai sasaran, di sela-sela acara panitia juga bisa memberikan pengetahuan sedikit banyak tentang pentingnya air. Aku setuju dengan acara ini mudah-mudahan bermanfaat.
Kembali ke hari air sedunia, di berbagai daerah juga ikut serta memperingatinya. Ada yang bakti sosial dilingkungan RT, menanam pepohonan, mengarungi sungai yang kotor penuh dengan sampah, dan sebagainya yang bisa di jadikan mengurangi dampak kotornya air atau pun penghematan air. Aku tidak tahu itu cuma sekedar acara seremonial atau tidak, apa supaya mendapatkan nama baik dari masyarakat dan publik atau cuma ikut-ikutan tidak mau kalah dengan RT/ daerah lain yang menjaga air supaya tetap bersih, aku tidak tahu yang jelas mereka sudah berusaha. Muadah-mudahan mereka melakukannya dengan ikhlas dan terus melakukannya setiap hari bukan pada waktu hari peringatannya. Apa pun niat dan yang dilakukannya kita patut bangga dan acungi jempol karena masih ada yang mau peduli dengan air. Muali sekarang dan seterusnya aku, kalian yang berpijak di muka bumi ini wajib bin kudu menjaga keberlangsungan air, supaya generasi kita yang akan datang tidak kekurangan air dan tidak lagi meminum air sulingan.

Category: 0 komentar
PASCA SMK PON-PES CADANGPINGGAN. Diberdayakan oleh Blogger.