Mana alamku? Inilah sebuah pertanyaan yang terus ada dalam pikiranku. Entah sampai kapan pertanyaan itu terjawab, yang jelas mungkinkah dia “alamku” kembali?. Benaku melayang akan indahnya nusantara, tapi semuanya akan apa yang aku lihat oleh mataku sendiri. Mungkin aku tidak pantas mengomentari dan mengkritisi alamku sendiri, karena aku sadar aku belum bisa memberikan timbal balik apa yang telah di berikan oleh alamku. Namun aku patut kehilangan atas nusantara tempo dulu yang indah, hijau, sejuk, bersih, air mengalir dengan jernih, serta penuh dengan nyanyian burung di atas dahan pohon yang rindang.
Ini salah siapa ini dosa siapa aku tidak tahu, yang jelas ini adalah urusan perut dan urusan keberlangsungan hidup. Mereka yang melakukan pembalakan liar sebenarnya mempunyai naluri keINDONESIAan yang telah mengakar di diri mereka, namun semuanya itu akan hilang jika perut sudah berkata yaitu melakukan yang semestinya tidak mereka lakukan pada alamnya tercinta ini yang telah memberikan tempat dimana ia dilahirkan. Seandainya saja mereka berpikir pembalakan liar itu akan mengancam populasi yang ada di dalamnya serta suatu saat nanti anak cucunya mau melihat indahnya alam yang katanya sebagai paru-paru dunia tapi mereka cuma mendengarkan cerita dan dongeng tidur belaka. Jangan samapi anak-anak kita hanya mendengarkan indonesia dengan alamnya yang indah dari mesin sejarah yang terpasang dimusium, seperti penggalan lirik lagu slank yang berjudul intro Indonesia dalam album Virus” INDONESIA= INdah sekali DOngeng tidurku NEnek yang bercerita SIApapun percaya”. Lagu ini adalah bukan sekedar lagu belaka yang dikarang dan dinyanyikan terus diedarkan kemasyarakat namun dalam penggalan lirik ini bahwa slank mengajak kita untuk sadar dan bangun, sadar dan bangun untuk apa?, yaitu sadar untuk tidak lagi memanfaatkan alam dengan berlebihan serta bangun kalu indonesia itu penuh akan kekayaan alam yang patut dijaga kelestariannya.
Kembali ke masalah alamku, mungkin tidak semua alamku hilang dan rusak. Masih banyak alam indonesia yang terjaga dan terawat dengan keindahaan dan kebersihannya membuat indonesia sebagai salah satu tujuan berlibur oleh turis-turis yang mancanrgara maupun lokal sendiri. Tapi belakangan ini di tempatku berada tidak ada keindahan hamparan pepohonan yang rindang, hanya ada hamparan tanah kosong bekas pembakaran lahan. Mungkin mereka pikir cara ini adalah cara yang praktis untuk membuat lahan perkebunan tapi sebaliknya sereka merusak dan hasil dari pembakaran itu menghasilkan asap yang akan jadi polusi udara.
Mudah-mudahan alamku akan kembali dengan penuh keindahan, hijau, air mengalir dengan jernih dan menjadi paru-paru dunia selamanya. Kalu bukan kita yang menjaga nusantara ini siapa lagi. Jadi jangan coba-coba untuk merusak alam dan lingkungan.
Ini salah siapa ini dosa siapa aku tidak tahu, yang jelas ini adalah urusan perut dan urusan keberlangsungan hidup. Mereka yang melakukan pembalakan liar sebenarnya mempunyai naluri keINDONESIAan yang telah mengakar di diri mereka, namun semuanya itu akan hilang jika perut sudah berkata yaitu melakukan yang semestinya tidak mereka lakukan pada alamnya tercinta ini yang telah memberikan tempat dimana ia dilahirkan. Seandainya saja mereka berpikir pembalakan liar itu akan mengancam populasi yang ada di dalamnya serta suatu saat nanti anak cucunya mau melihat indahnya alam yang katanya sebagai paru-paru dunia tapi mereka cuma mendengarkan cerita dan dongeng tidur belaka. Jangan samapi anak-anak kita hanya mendengarkan indonesia dengan alamnya yang indah dari mesin sejarah yang terpasang dimusium, seperti penggalan lirik lagu slank yang berjudul intro Indonesia dalam album Virus” INDONESIA= INdah sekali DOngeng tidurku NEnek yang bercerita SIApapun percaya”. Lagu ini adalah bukan sekedar lagu belaka yang dikarang dan dinyanyikan terus diedarkan kemasyarakat namun dalam penggalan lirik ini bahwa slank mengajak kita untuk sadar dan bangun, sadar dan bangun untuk apa?, yaitu sadar untuk tidak lagi memanfaatkan alam dengan berlebihan serta bangun kalu indonesia itu penuh akan kekayaan alam yang patut dijaga kelestariannya.
Kembali ke masalah alamku, mungkin tidak semua alamku hilang dan rusak. Masih banyak alam indonesia yang terjaga dan terawat dengan keindahaan dan kebersihannya membuat indonesia sebagai salah satu tujuan berlibur oleh turis-turis yang mancanrgara maupun lokal sendiri. Tapi belakangan ini di tempatku berada tidak ada keindahan hamparan pepohonan yang rindang, hanya ada hamparan tanah kosong bekas pembakaran lahan. Mungkin mereka pikir cara ini adalah cara yang praktis untuk membuat lahan perkebunan tapi sebaliknya sereka merusak dan hasil dari pembakaran itu menghasilkan asap yang akan jadi polusi udara.
Mudah-mudahan alamku akan kembali dengan penuh keindahan, hijau, air mengalir dengan jernih dan menjadi paru-paru dunia selamanya. Kalu bukan kita yang menjaga nusantara ini siapa lagi. Jadi jangan coba-coba untuk merusak alam dan lingkungan.


0 komentar:
Posting Komentar